Senin, 30 September 2013

First Project - Banana Leaf (Season 1)

Assalamualaikum Wr Wb

Hy guys.

In this post, I'm going to tell you about something. For your information, the reason why I would like to tell this something. Because, one of my friends asked me what about Banana... ehmm Banana Boots...ehmm...No No No But BANANA LEAF... Yah, Exactly, my friend called Banana Boots yesterday... OMG... Of course, all of my friends at SMA have known about it. But, so many friends in outside who don't know even never know about Banana Leaf. Do you know? In Indonesia, Banana Leaf means Daun Pisang. For the person who don't know about Banana Leaf. It make sure, they will be confuse.

Nah, Maybe, It's time to me to tell you all about Banana Leaf. Banana Leaf isn't a gank. I prefer to call FAMILY not GANK. Banana Leaf consist of me, Shadela, and Wita. We are friend and we are family. :D. Firstly, we just for fun to join a competition in television. To be honest, we really want to get the prize. The prize is getting a chance to shoot together with BLINK. Therefore, we think a lot of ways so that we could be the winner. Finally, an idea has created. And, the idea created by Wita.

Without wasted our time for long, we finally did everything. It's started from looking for banana leaf's anywhere. Don't you know? Banana leaf's have sticky sap. Iuuuuh. It made my clothes so dirty. But, It's no big deal. We will do anything for our victory. Then, we made become a costum which very unique. Whilst we made one, we also practise about dance that must followed. After everything had finished, we made a video which is that's one of regulations. By digital camera, we finally made video where located in Gita Nanda Park. That was our first time to do it so we was little shy with the people around there. Oh Geez, that was embarassed experience. After video has finished and of course it has edited, we sent it as soon as possible. Because we must be using the named of our video. So, the named is BANANA LEAF. Well, that was embryo of BANANA LEAF.

What about this? We are sexy ,right??? Haha 

This is our pose after dance. Little ALAY
And, this is our first project...


Actually, I'm so shy with this

FYI, we had reached in top 40 finalists. Unfortunately, this competition disappeared. To be honest, we truly disappointed with it. Never mind. Maybe, Allah will set our another ways.

Well, please give any comments about this. Insya Allah , I will receive generously. ::D Thanks.
See you in my next post.

Wassalamualaikum Wr Wb



Lovenandalove :*

Kamis, 26 September 2013

Confident

After my book was published. I'm still not satisfy. Really, Human aren't always feel satisfy. I feel that I have to do something. What is that? I want to make more creation. I want my hard work can enjoyed by the people. Then, I think, Why don't I write short story and send it into newspaper or magazine? It is amazing idea for me. Beside my text can enjoyed, I also get money. What a green eyes!!! Hahaha Wouldn't It wonderful? Try to imagine, If you can get money from your sweat own. It can make sure no matter how much you get, you will always feel satisfy. Believe it. (Sok Dramatis Ini Mah)

Dari mulai teman sampai keluarga sudah banyak yang menyebut saya seorang penulis. Tapi jujur saya masih belum bisa mengatakan diri saya sebagai seorang penulis. Why? Karena, saya masih belum mempunyai banyak karya. Saya ini merupakan penulis pemula. Cerpen saya saja hanya 2 buah yang baru dimuat. Pertama di antologi  The Kece's #HantuGokil yang memuat cerpen saya yang berjudul Jerawat Kunti Jogja. Dan yang kedua antologi hantu yang diterbitkan oleh Penerbit Indie. Walaupun saya masih belum puas dengan itu semua tapi saya tidak lupa bersyukur kok!!! Really!!!

Maka dari itu saya mencoba untuk mengikuti jejak-jejak penulis senior yang namanya sudah melalangbuana. Kebanyakan dari mereka mengawali karier dengan menulis cerpen di media cetak. Dan setelah saya membaca beberapa  karya mereka yang dimuat di beberapa media cetak. Why don't I try? Saya merasa menemukan energi yang luar biasa. Saya merasa tertantang untuk menjentikkan jemari saya dan mengirim hasil buah pikiran saya ke media cetak atau majalah.

Sometimes, I think it is crazy idea. Because, the starter writer like me, it is impossible received. Sometimes, I also think that my short story still very bad. Beside that, there is the other side that make me enthusiastic. But, I have to try to feel confident. Because, Confident is the success key. I make sure that.



Lovenandalove :*

Minggu, 22 September 2013

Sepotong Pesan Untuk Film Indonesia

Salam hangat untuk pencinta film Indonesia. Sudah banyak sekali film-film Indonesia yang beredar di bioskop. Dari yang bertemakan horror, romance, komedi, dll. Saya termasuk orang yang mempunyai hobi menonton. Sejak SD saya sudah diajak oleh orangtua saya pergi ke bioskop. Waktu itu, saya ingat sekali pertama kali menonton film Mirror yang disutradarai oleh Hanny R. Saputra. Sejak itulah kecintaan saya terhadap film Indonesia muncul. Setelah menonton film Mirror saya juga banyak menonton film lainnya. Saat itu saya sangat senang dengan film yang bertemakan horror. 

Menurut saya, film-film horror Indonesia sangat baik dikala itu. Karena, membuat orang-orang di bioskop menutup wajahnya. Namun, setelah saya berumur kurang lebih 12 tahun. Film-film horror Indonesia seperti berubah aliran. Tak sedikit dari film Indonesia menayangkan adegan vulgar. Sehingga, orang tua saya tidak mengizinkan saya lagi menonton bioskop saat itu. Namun, karena kecintaan saya yang kuat terhadap film Indonesia membuat saya tidak patah semangat. Saya bilang kepada orang tua bahwa sebelum menonton saya pasti akan menonton trailler filmnya terlebih dahulu. Jika ada unsur pornografi saya akan mengurungkan niat saya untuk menonton. 

           Akhirnya, orang tua saya mengizinkan. Semenjak itu, saya harus lebih jeli memilah-milah film yang akan saya tonton. Dalam memilih film saya tidak sendiri namun, ditemani oleh saudara sepupu saya. Saudara sepupu saya juga termasuk pencinta film Indonesia. Karena, usia saya yang semakin dewasa saya sudah tidak ditemani oleh orang tua saya dalam urusan menonton. Kadang-kadang saya pergi bersama teman-teman saya. Namun, tidak jarang kami berpisah begitu sampai didalam bioskop. Tak sedikit dari teman saya lebih memilih film-film barat. Saya beberapa kali diajak menonton film-film barat. Namun, saya tetap menolak. Saya bilang kepada mereka “Kita ini tinggal di Indonesia, anak Indonesia ya harus dong nonton film Indonesia”. Mereka semua tertawa dan malah mengejek saya. Tapi, saya tidak peduli. Bagi saya film Indonesia tetap nomor satu didalam hidup saya. Walaupun, saya tidak tahu film-film Barat. Namun, kalau urusan film-film Indonesia, saya juaranya. 


           Jika teman-teman saya tidak sempat menonton film Indonesia di bioskop. Saya seperti “bioskop berjalan” karena, teman-teman saya menyuruh untuk menceritakan kembali film yang telah saya tonton. Saya sangat semangat dalam urusan ini. Bahkan, jarang sekali saya melewati beberapa adegan penting dari film itu.Saya pun selalu mengikuti perkembangan film-film Indonesia. Lambat laun peminat film Horor Indonesia berkurang. Ini bisa dilihat dari penuh atau tidaknya bangku dibioskop. Jika penuh berarti film yang diputar bagus tapi, kalau sedikit berarti film yang diputar kurang memuaskan.


           Akhirnya, film-film horror Indonesia kian meredup. Namun, setelah adanya pembaharuan genre menjadi horror komedi. Film-film tersebut menjadi laris manis dikalangan masyarakat. Saya juga turut merasakan. Saya bangga terhadap perfilman Indonesia telah menghasilkan film-film yang bisa dibilang lain daripada yang lain. Film dengan genre horror komedi “Pocong Juga Poconggg” membuat saya semakin bangga dengan perfilman Indonesia. Film ini mampu mengocok perut saya. Selain itu, banyak film-film yang mampu menarik perhatian masyarakat seperti 5cm, Habibie dan Ainun, Moga Bunda Disayang Allah dan lainnya. Ini membuktikan kalau perfilman Indonesia sudah mulai bangkit dari keterpurukan.


            Sebagai informasi tambahan, sebenarnya dari dulu saya berkeinginan untuk melihat secara langsung proses pembuatan film. Tapi, karena film-film Indonesia banyak dibuat di ibukota dan daerah lain, saya tidak bisa melihatnya secara langsung. Setelah saya duduk dibangku SMA, ternyata saya mendapatkan tugas untuk membuat film. Ini merupakan suatu tantangan buat saya dan teman-teman. Guru saya mengatakan cerita film  boleh dibuat sendiri atau dari film yang sudah ada. Akhirnya, saya lebih memilih untuk mengangkat cerita film yang sudah ada. Saat itu saya dan teman-teman setuju untuk mengangkat film Ayat-Ayat Cinta sebagai tugas film kami. Film yang pernah meraih penghargaan FFB ke-21 ini mampu membuat saya kagum. Menurut saya, film ini adalah film religi terbaik yang memasukkan unsur ketulusan cinta didalamnya. Banyak dari teman-teman saya yang menyarankan untuk mengangkat film barat. Tapi, sesuai dengan prinsip saya. Saya tetap memilih film Indonesia untuk dijadikan tugas film kami. 

         Akhirnya setelah semuanya setuju kami melakukan proses syuting di berbagai tempat. Suka dan duka telah saya lewati bersama teman-teman saat penggarapan film ini. Ternyata, membuat film itu tak semudah yang kami bayangkan. Tak sedikit kendala yang kami temukan saat itu. Setelah 2 bulan lamanya, akhirnya film kami selesai dan siap untuk dikumpulkan. Walaupun hasilnya tak sehebat filmnya Mas Hanung. Tapi, kami merasa puas dengan apa yang telah kami lakukan. Saya pun sekaligus bangga dengan diri saya sendiri dan juga teman-teman saya. Dengan adanya tugas ini saya bisa melestarikan film Indonesia. Ini juga menjadi bukti bahwa anak bangsa Indonesia juga bisa membuat film yang bermutu. Walaupun, kami mengangkat film yang sudah ada. Tapi, kami bisa belajar banyak tentang dunia perfilman.

            Saya sebagai Indonesian Movie Lovers berharap kepada seluruh insan perfilman Indonesia. Teruslah berkarya dengan menciptakan film-film bermutu. Jangan menjual adegan vulgar untuk meraup keuntungan semata. Berusahalah untuk memberikan yang terbaik demi menjaga moral bangsa Indonesia. Buktikan kalau film-film Indonesia mampu bersaing keras dengan film-film Hollywood dan Bollywood. Melalui surat ini saya sebagai anak muda bangsa Indonesia mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu mencintai produk dalam negeri. Terus cintai film hasil karya anak bangsa. Dan hargailah film-film mereka.

Finally, hanya ini yang bisa saya ungkapkan. Semoga surat ini dapat memberikan pengaruh besar untuk film-film Indonesia. Saya sangat mencintai film-film Indonesia. Semoga film-film Indonesia yang bermutu bisa terus saya nikmati hingga saya tua nanti. Amin. I Love Indonesian Movie… Muach… Muach…Muach !!!

Para pemain AAC Smanda Version
(Ceritanya lagi di padang pasir :D)

Cover AAC Smanda Version
(Maaf desainnya gak sebagus film aslinya :D)




Lovenandalove :*
           

My First Book : Serpihan Hati

I've never thought before I've a book which is written by me. My first book had published by Diva Press. I'm so exited when postman came to my house to give me a package. After I opened that package, I'm so proud there are 5 books titled Serpihan Hati. It means, my dream to be a writer come true. Praise to Allah. :D. Actually, I have waited for a long time. But, I make sure that my book will published as soon as possible. In outside, many people who wanna be a writer. Most of them it is very hard to find publisher that received their text. Luckily for me, it didn't happen to me. Once more, Praise to Allah.

My First Book
According to me, If we want to be a writer is easy. I think, we just need passion to do it. I'm sure that you make wonder how I can write the book. Firstly, I liked to write the short story. I even didn't know how to write well. I've never joined with writing workshop. I just know writing story without seeing whether the technique true or false. After, I know that CEO of publisher opened a chance to starter writers. I will not wasted my time. He wanted starter writers could be reach their dream. Then, he gave me a theme to write a short story. After that, he asked me to write the synopsis. Tadaaaaaa, Finally, he asked me to continue my short story to be a novel 130-180 pages. It's wonderful.

A few months later, I received short messages from the publisher that my royalty have sent. What a lovely!!! It is a wonderful gift from Allah to me. I think, that is my first salary so, I must be dividing to my family and my friends. I would like to thanks to Allah, CEO Diva Press, my family, my friends as well. Because of you all, my book published. I hope you enjoy with my book. AMINNNN. And, I expect that I can writing my second book. Hopefully, My dad give away a glasses to me soon. Hahaha. What a radiation.


I hope you enjoy with these



Lovenandalove :*